PRINGSEWU,iNewsPringsewu.Id-Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Pringsewu minta agar perbedaan Idul Adha 1443 H tidak perlu dipertentangkan.Menurut Hambali, Ketua MUI Pringsewu,Kamis
(7/7/2022) .jatuhnya Idul Adha 1443 pada hari Sabtu dan Minggu, semuanya benar.
"Kami minta perbedaan itu tidak perlu jadi bahan pertentangan, atau dibesar-besarkan, karena semua benar," ujar Hambali.
Ia mengaku, perbedaan itu timbul karena perbedaan cara melihat hilal saat awal masuk bulan Dzulhijjah lalu.
Sebab untuk Idul Adha ditetapkan pada 10 Dzulhijjah, maka sepuluh hari sebelumnya sudah ditetapkan kapan waktu masuk bulan Dzulhijjah.Salah satu kelompok menggunakan metode, apabila dari perhitungan dan hilal sudah masuk hari itu maka sudah sah.
Ada juga kelompok yang memutuskan perlunya melihat hilal secara kasat mata supaya benar-benar yakin.
Sehingga apabila ada yang menentukan Idul Adha pada hari Sabtu tidak apa-apa, sebab saat itu perhitungannya hilal sudah terlihat saat awal pergantian bulan Dzulhijjah.
Ada juga yang berpedoman Idul Adha pada hari Minggu karena hilal untuk pergantian untuk bulan Dzulhijjah terlihat sehari setelahnya."Tidak apa-apa, ada yang Idul Adha pada hari Sabtu atau Minggu, sebab punya metode penentuan masing-masing," ujar Hambali.
Ia juga menjelaskan, apabila yang ada yang Idul Adha pada hari Sabtu, maka boleh kumandangkan takbir dan potong hewan kurban.
Nantinya masa itu akan berlangsung selama tiga hari atau sampai Selasa (12/7).Sedangkan untuk yang langsungkan Idul Adha pada hari Minggu maka masa pemotongan hewan kurban sampai Rabu (13/7).
Sementara itu Pemkab Pringsewu, melalui Kabag Protokol Wiwit menjelaskan, sebagai pemerintah daerah maka ikuti keputusan dari pemerintah pusat.
"Untuk perayaan Idul Adha bagi Pemkab Pringsewu dilakukan pada hari Minggu (10/7) nanti salat Idul Adha digelar di Islamic Center, Pringsewu," ujar Wiwit.
Ia juga minta agar perbedaan Idul Adha 1443 tidak perlu diperdebatkan.Sebab semuanya punya pedoman masing-masing dan diakui.
"Dari Pemkab Pringsewu harapannya sama-sama saling menghormati dan menghargai," ujar Wiwit.
Editor : Indra Siregar
Artikel Terkait
