PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id-Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu gelar edukasi gizi seimbang dalam rangka penerapan Germas, dengan makan buah dan sayur, Kamis,(30-06-2022)
Kegiatan diikuti 45 peserta dari perwakilan Tim Penggerak PKK wilayah 13 Puskesmas se-Kabupaten Pringswu dan kader Posyandudi Hotel Urban Pringsewu.
Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu Rahmadi Basyari menjelaskan, agenda itu menghadirkan pemateri dari pihak Dinas Kesehatan dari berbagai bidang.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan sasaran tentang gizi seimbang, manfaat dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Serta meningkatkan pengetahuan para peserta tentang manfaat gizi seimbang.
Sasaran edukasi gizi ini adalah orang tua terutama ibu dan anak usia sekolah dasar, serta kader posyandu di Kabupaten Pringsewu ini.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Dr.Ulin Noha saat membuka kegiatan mengatakan, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
"Hal itu agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis,"ucapnya.
Membentuk SDM yang sehat dan berkualitas salah satu yang menjadi perhatian adalah terpenuhinya gizi seimbang.
Sayangnya masih banyak permasalahan gizi yang masih belum terselesaikan dengan baik,"ujarnya.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih memiliki Tiga masalah gizi disemua kelompok usia. Seperti berdasarkan data riset kesehatan tahun 2018 lalu, satu diantara empat anak mengalami stunting, Satu dari 10 anak kurus, Satu dari Lima anak tergolong gemuk atau obesitas dan Satu dari Empat anak usia SD di Indonesia juga menderita anemia.
Dr.Ulin Noha menambahkan, stunting dan anemia pada anak akan dapat menurunkan prestasi belajar anak disekolah dan menurunkan produktivitas saat anak berusia dewasa. Sementara itu anak yang obesitas lebih beresiko mengalami penyakit menular saat dewasa."Bahkan kondisi pandemi Covid-19 saat ini kemungkinan besar akan memperburuk persoalan gizi anak.
Editor : Indra Siregar