PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id, -Sekolah Luar Biasa (SLB) Pringsewu berdiri sejak tahun 1985, butuh perhatian Pemerintah Propinsi Lampung maupun Pemerintah setempat.
Perhatian Pemerintah Kabupaten Pringsewu baik berupa dana hibah maupun bentuk lainnya belum tersentuh di sekolah tersebut.
Hal tersebut di ketahui setelah beberapa awak media menyambangi sekolah yang di peruntukan khusus untuk anak keterbelakangan mental. Jum'at (24/02/2023).
Kepala Sekolah SLB Pringsewu Kartana,, kepada iNewsPringsewu.id menjelaskan, sekolah merupakan wewenang dari Pemerintah propinsi Lampung yang ke keberadaannya ada di Kabupaten Pringsewu, namun sangat di sayangkan kurangnya partisipasi pemerintah Kabupaten Pringsewu kepada sekolah .
" Saya berharap kepada instansi yang ada di pemkab pringsewu agar ikut berperan serta memberikan perhatian kepada sekolah kami, jika hanya mengandalkan dari propinsi ,ya seperti ini lah bentuk sekolah kita ." keluhnya di ruang kerjanya, Jum'at (24/2/23).
" Untuk saat ini jumlah siswa di SLB sebanyak 179 dan jumlah tenaga pengajar 12 guru pegawai negeri sipil dan 4 orang tenaga P3K serta 19 guru honorer." imbuhnya.
Kartana mengungkapkan penggunaaan dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) digunakan membayar gaji guru honorer ,pemeliharaan rutin dan belanja ATK sekolah.
"Dana BOS sebagian kita gunakan untuk membayar gaji honorer guru, pemeliharaan rutin dan belanja ATK sekolah, sangat kurang mencukupi karena ada dana lain yang harus di penuhi seperti langganan jasa serta extra kulikuler."
" Biaya tambahan untuk guru yang kita datangkan dari luar sekolah seperti melukis dan batik." Tutupnya.
Pun demikian, Kartana berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu agar turut serta memberikan perhatian kepada SLB sebagai sarana pendidikan anak -anak yang yang membutuhkan perhatian khusus.
Editor : Indra Siregar