get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengedar Sabu 75,16 Gram di Wilayah Semaka Diciduk Satreskoba Tanggamus

Subaidah Lansia Asal BNS Butuh Perhatian Pemkab Tanggamus

Selasa, 15 November 2022 | 09:40 WIB
header img
Kondisi Subaidah Lansia Asal Bandar Negeri Semuong Tanggamus.

Tanggamus,iNews Pringsewu.id -  Subaidah, wanita lanjut usia (Lansia) kelahiran dimasa Proklamasi Republik Indonesia Tahun 1945 menikmati massa tuanya dengan sangat memprihatinkan.

Ia yang lahir sehari setelah kemerdekaan itu, kini tubuhnya telah keriput namun bukan permata yang menghiasnya tetapi penyakit gatal di sebagian tubuh dari leher hingga dadanya.

Lansia Subaidah adalah warga Pekon Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semoung (BNS) yang luput dari perhatian pemerintah terhadap Lansia, bahkan rumah papannya juga nyaris ambruk ditelan usia.

 

Mirisnya, rumah tak layak huni itu dihias ratusan lubang-lubang menganga hingga hujan anginpun tak akan permisi menembus masuk ke dalam rumah.

Ditemui di kediamannya, Subaidah tak banyak bicara dan tampak selalu menggaruk leher dan dadanya yang hanya tertup kain, memperlihatkan rasa miris yang melihatnya.

Selain menderita sakit gatal di usia senja ini, Subaidah juga pendengarannya telah berkurang, namun beruntung masih ada belas kasihan tetangga dan sanak suadaranya.

“Ini sudah lama badan gatal, makanya cuma pakai kain,” kata Subaidah , Selasa, 15 Oktober 2022.

Tak mendapat keterangan yang memuaskan terkait kondisi Subaidah, awak media akhirnya mendatangi tokoh ada setempat M. Zarkoni gelar Pangeran Mandukhang.

 

M. Zarkoni menyebut bahwa Subaidah telah ditinggal sang suami sejak 10 tahun lalu, dan ia tidak ingin mengikuti anak-anaknya lantaran tak mau merepotkan.

“Ibu Subaidah cuma sendirian di rumah itu, suaminya sudah lama meninggal dan anaknya sudah berumah tangga tapi dia enggak mau ikut anaknya, katanya takut merepotkan soalnya anak-anaknya juga dalam kondisi susah,” kata Zarkoni.

Untuk itu, Zarkoni berharap kepada pihak yang terkait agar bisa membantu Subaidah yang kondisinya hidup sebatang kara.

“Saya selaku tokoh masyarat sangat periatin dengan kodisi seperti itu, kami masyarat yang ada disini selalu membantu beliau untuk makan dan minumnya,” tandasnya.

Sementara menurut Kakon Gunung Doh, Muzakkir bahwa pihak pekon juga selalu memperdulikan kondisi Subaidah melalui bantuan yang ada. Kemudian juga telah berusaha mengajukan bantuan bedah rumah namun terkendala kepemilikan lahan.

“Untuk makan minum pihak pekon juga sering membantu beliau, juga bedah rumah sudah diajukan namun terkendala kepemilikan lahan,” kata Kakon Muzakkir.

Terkait kondisi kesehatan Subaidah yang menderita sakit gatal, ia juga akan mendatangkan bidan desa untuk memeriksanya.

“Terkait kesehatan beliau, bidan desa sudah melakukan pemeriksaan melalui posyandu Lansia dan melakukan pemeriksaan sehingga ibu Subaidah bisa sembuh sediakala.

Editor : Hardi Suprapto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut