get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengedar Sabu 75,16 Gram di Wilayah Semaka Diciduk Satreskoba Tanggamus

UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Tanggamus Kerumah Korban di Pugung

Selasa, 13 Juni 2023 | 15:12 WIB
header img
UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus mengunjungi keluarga korban,Selasa,(13/06/2023) Foto iNewsPringsewu.id/m.rolim

TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id-UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus mengunjungi keluarga korban pelecehan oleh oknum guru ngaji di Pekon Sukamulya Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Senin 12 Juni 2023 lalu.

Kepala UPTD P2TP2A Tanggamus, Selfiana Norita mengatakan, bahwa dirinya mengaku miris atas kejadian tersebut, terlebih keluarga korban bukan orang yang mengerti akan hukum dan ekonomi juga memprihatinkan. Dan menyebutkan agar tidak terulang kembali kasus serupa.

"Mudah mudahan ini jadi pelajaran untuk semuanya. Jangan sampai hal ini terulang lagi. Tapi walau bagaimanapun kita tetap membantu. Mudah mudahan tidak terjadi apa-apa dengan anak-anak. Dan mudah - mudahan ini jadi pelajaran untuk semuanya jangan sampai hal ini terulang lagi," kata dia.

Selfiana mengaku bahwa P2TP2A Tanggamus akan membantu dan mengimbau para korban pelecehan mengubungi pihaknya, atau juga dapat melalui aparatur pekon.

"Tadi sudah kita katakan dengan pihak keluarga jika terjadi apa-apa, terutama terhadap korban ya kami siap membantu, silahkan hubungi kami. Disinikan ada aparat pekon minta tolong ke mereka supaya mereka bisa menghubungi kami," ucapnya.

Selfi menjelaskan, pihaknya turun sebagai tindak lanjut berita yang ia terima guna mengetahui peristiwa sebenarnya dan dirinya melihat sudah dilakukan perdamaian antara pelaku dan korban.

"Kita lihat mereka ternyata sudah berdamai dan itu memang sudah keputusan keluarga kedua belah pihak dan kita juga tidak bisa memaksa meskipun sudah kita beritahukan," jelasnya.

Sedangkan untuk belasan korban lainnya walaupun tidak hadir dalam perdamaian, Selfi menambahkan sudah terhitung dan tercakup dalam surat tersebut secara global.

"Tadi kita sudah bicarakan datanyakan juga kepada yang mewakili tuh. Memang ada beberapa, cuma tidak semua anak anak ada di sini. Ada yang sudah bekerja keluar," tandasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Wartawan Kompeten Kabupaten Tanggamus, Hardi Suprapto angkat bicara dan menyayangkan tidak jelinya UPTD P2TP2A dalam permasalahan tersebut, padahal penyelesaian pelecehan secara ”damai” baik dengan paksaan maupun sukarela bukan solusi terbaik. 

Selain mencederai rasa keadilan sang korban, upaya ”damai” yang tidak disertai proses hukum terhadap pelaku juga akan melanggengkan praktik kekerasan seksual karena tidak ada efek jera pada pelaku.

Hardi mengaku akan mendorong perkara tersebut terungkap dengan gamblang dan akan melaporkan kepada Kementerian PPA Republik Indonesia, Komnas Perempuan dan Komnas Anak. 

"Terduga pelakunya harus diproses hukum, sebab kejahatannya telah berulang kali dengan belasan anak menjadi korban bahkan telah ada yang menikah. Kami akan teruskan permasalahan ini ke Kementerian PPA, Komnas Perempuan dan Komnas Anak di Jakarta," kata dia, Selasa, 13 Juni 2023.

Ia menambahkan, upaya damai yang diinisiasi keluarga terduga pelaku terhadap keluarga korban, diduga dalam tekanan sehingga ia menilai kasus tersebut tidak boleh dihentikan oleh siapapun.

"Kami berharap adanya perhatian pemerintah maupun aparat penegak hukim, bukan malah memberikan dukungan hanya karena melihat isi perdamaian yang dibuat oleh keluarga terduga pelaku," tandasnya. 

Disisi lain, kesimpulan P2TP2A Tanggamus, tak seiring dengan pernyataan RH selaku ayah dari korban WU sebab walaupun berdamai di tingkat dusun, dirinya masih belum terima apabila mengingat hal itu.

Pasalnya, selain putrinya yang menjadi korban, 3 keponakannya juga mendapat perlakukan serupa, bahkan ia membandingkan apabila anak narasumber juga menjadi korban.

"Selain anak saya, keponakan saya juga ada yang jadi korban. Coba bapak bayangkan kalo itu anak bapak yang digituin," ucapnya sedih.

Editor : Indra Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut