PESAWARAN,iNewsPringsewu.id – Konsolidasi organisasi rakyat dalam mendukung gerakan reforma agraria di Lampung berlangsung penuh semangat di Sekretariat Bersama Kelompok Tani, Posko Bela Negara Tanjung Kemala, Desa Tamansari, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan yang dihadiri berbagai organisasi seperti KPA Korwil Lampung, FORMASTER, STKGB, SUKAPURA, LBH BKU, dan Aliansi Masyarakat Menggugat ini juga dihadiri Kepala Desa Tamansari, Fabiyan Jaya.
Dalam forum tersebut, Sugiyanto, Koordinator Wilayah KPA Lampung, menekankan pentingnya sinergi lintas organisasi untuk memperkuat gerakan reforma agraria. Ia memuji langkah Tanjung Kemala yang berhasil menjadi contoh nyata dalam redistribusi agraria.
"Kawan-kawan di Tanjung Kemala telah membuktikan bahwa ketika rakyat terorganisir, mimpi untuk mengakses sumber-sumber agraria dapat terwujud. Namun, kita harus kritis terhadap pendekatan legalistik pemerintah yang hanya berfokus pada pembagian sertifikat agraria tanpa menyentuh inti masalah, yaitu redistribusi tanah secara adil," ujar Sugiyanto.
Sugiyanto juga berharap gubernur Lampung ke depan memiliki visi yang kuat untuk mensejahterakan masyarakat melalui reforma agraria sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945.
Kepala Desa Tamansari, Fabiyan Jaya, menyebut Tanjung Kemala sebagai pilot project reforma agraria di Lampung. Ia memuji kerja keras masyarakat adat, ahli waris, dan aktivis yang berhasil mengembalikan tanah ulayat adat Buay Nyurang Marga War Semah kepada pemilik haknya.
"Dengan rekomendasi DPRD Kabupaten Pesawaran yang mendukung status hak atas tanah ini, Tanjung Kemala kini menjadi rujukan nasional dalam pelaksanaan reforma agraria," ungkap Fabiyan.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah desa telah memberikan dampak signifikan dalam membangun keadilan agraria.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan langkah dalam memperjuangkan reforma agraria yang berkeadilan. Para peserta menyatakan komitmen untuk terus memperjuangkan distribusi agraria yang adil demi kesejahteraan rakyat.
Apa yang terjadi di Tanjung Kemala menjadi bukti nyata bahwa gerakan kolektif dengan solidaritas dan organisasi yang kuat mampu mewujudkan mimpi rakyat. Reforma agraria tidak hanya soal redistribusi tanah, tetapi juga membangun sistem agraria yang inklusif dan berkeadilan.
Gerakan ini menjadi harapan baru bagi masyarakat Lampung dan Indonesia untuk meraih kesejahteraan yang merata melalui reforma agraria.
Editor : Indra Siregar