Warga Sumberagung Pringsewu Tangkap Ikan di Jalan Rusak, Protes Janji Perbaikan Infrastruktur

PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id – Sejumlah warga Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, menggelar aksi unik bertajuk “Gogoh Iwak di Lubang Sewu” pada Minggu pagi (13/4/2025) sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.

Baca Juga

Kejaksaan Pringsewu Berhasil Kembalikan Kerugian Negara Rp576 Juta dari Kasus Korupsi BPHTB

Aksi ini berlangsung di ruas jalan Sumberagung arah RSUD Pringsewu, yang selama ini dikeluhkan warga akibat kerusakan parah dan genangan air yang kerap terjadi. Dalam aksi tersebut, warga memanfaatkan genangan tersebut layaknya kolam untuk menangkap ikan secara simbolis atau yang dikenal dalam tradisi lokal sebagai “gogoh iwak”—yakni menangkap ikan dengan tangan kosong.

Tak hanya datang dengan membawa ember dan jaring, warga juga membawa sejumlah poster bernada sindiran terhadap pemerintah. Di antara tulisan yang mencuri perhatian, terdapat “Iki dalan uwong apa dalan bajak?” serta “Kita butuh bukti, bukan janji manis.” Ungkapan-ungkapan tersebut mencerminkan kekecewaan warga atas janji perbaikan infrastruktur yang hingga kini belum terealisasi.

Menariknya, aksi ini bertepatan dengan kegiatan seremonial yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu di area Komplek Pemda dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Pringsewu. Warga menilai kegiatan tersebut tak menyentuh persoalan riil yang dihadapi masyarakat, terutama soal kerusakan jalan.

Baca Juga

Edarkan Sabu demi Judi Online, Warga Gadingrejo Dibekuk Polisi

“Ini bukan soal ikan, ini soal jalan. Kami bosan dijanjiin terus. Makanya kami turun langsung, gogoh iwak di jalan yang harusnya sudah lama diperbaiki,” ungkap salah seorang warga peserta aksi.

Melalui aksi simbolik ini, warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, khususnya di wilayah pedesaan yang selama ini kerap terabaikan.

Warga menegaskan bahwa aksi ini bukan semata bentuk sindiran, tetapi juga seruan agar pemerintah hadir dan mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung di lapangan.

Editor : Indra Siregar