Jamaah Haji Asal Pringsewu Wafat di Tanah Suci, Kemenag Sampaikan Belasungkawa

MAKKAH,iNewsPringsewu.id— Duka menyelimuti keluarga besar jamaah haji asal Provinsi Lampung. Seorang jamaah asal Kabupaten Pringsewu, Misti Harti Hadi Utomo (63), wafat di Tanah Suci pada Selasa (28/5/2025) dini hari waktu Arab Saudi (WAS). Almarhumah meninggal dunia setelah sempat mengalami sesak napas di penginapannya di wilayah Syisah, Makkah.
Misti Harti yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) JKG 22, sebelumnya diketahui masuk dalam kategori risiko tinggi (risti) berdasarkan data medis, karena kondisi kesehatannya yang rentan.
Peristiwa bermula sekitar pukul 02.05 WAS, saat almarhumah mengeluhkan sesak napas di Hotel Al Ghadeer, Sektor Syisah 201. Tim kesehatan kloter segera memberikan pertolakan pertama berupa obat ISDN dan oksigen sambil menghubungi ambulans.
Ambulans tiba delapan menit kemudian, tepatnya pukul 02.13 WAS, dan membawa almarhumah ke Rumah Sakit Saudi National Hospital (RS SNH). Namun setibanya di rumah sakit pada pukul 02.30 WAS, almarhumah sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital. Meski tim medis sempat melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) dan pemasangan EKG, nyawanya tidak tertolong.
Plt. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Erwinto, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya salah satu warganya tersebut.
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Misti Harti Hadi Utomo di Tanah Suci. Semoga almarhumah husnul khatimah, amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Erwinto dalam keterangan tertulisnya.
Dengan wafatnya Misti Harti, jumlah jamaah haji asal Lampung yang meninggal dunia selama musim haji 1446 H/2025 M bertambah menjadi empat orang. Sebelumnya, tercatat tiga jamaah lainnya yang wafat, yakni Sagiyem dan Kasminah dari Kabupaten Lampung Timur, serta Siswanto Subandi dari Kabupaten Lampung Utara.
Almarhumah Misti Harti memiliki nomor porsi 800119975, terdaftar di Maktab BTG 60, Rombongan 4, Regu 15, dan berada di bawah penanganan syarikah Dhuyufil Bait. Kepergian beliau menjadi pengingat atas pentingnya kesiapan fisik dan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji, terutama bagi jamaah lansia dan yang masuk dalam kategori risiko tinggi.
Editor : Indra Siregar