Tanggamus,iNews Pringsewu.id - Subaidah, wanita lanjut usia (Lansia) kelahiran dimasa Proklamasi Republik Indonesia Tahun 1945 menikmati massa tuanya dengan sangat memprihatinkan.
Ia yang lahir sehari setelah kemerdekaan itu, kini tubuhnya telah keriput namun bukan permata yang menghiasnya tetapi penyakit gatal di sebagian tubuh dari leher hingga dadanya.
Lansia Subaidah adalah warga Pekon Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semoung (BNS) yang luput dari perhatian pemerintah terhadap Lansia, bahkan rumah papannya juga nyaris ambruk ditelan usia.
Mirisnya, rumah tak layak huni itu dihias ratusan lubang-lubang menganga hingga hujan anginpun tak akan permisi menembus masuk ke dalam rumah.
Ditemui di kediamannya, Subaidah tak banyak bicara dan tampak selalu menggaruk leher dan dadanya yang hanya tertup kain, memperlihatkan rasa miris yang melihatnya.
Selain menderita sakit gatal di usia senja ini, Subaidah juga pendengarannya telah berkurang, namun beruntung masih ada belas kasihan tetangga dan sanak suadaranya.
“Ini sudah lama badan gatal, makanya cuma pakai kain,” kata Subaidah , Selasa, 15 Oktober 2022.
Tak mendapat keterangan yang memuaskan terkait kondisi Subaidah, awak media akhirnya mendatangi tokoh ada setempat M. Zarkoni gelar Pangeran Mandukhang.
M. Zarkoni menyebut bahwa Subaidah telah ditinggal sang suami sejak 10 tahun lalu, dan ia tidak ingin mengikuti anak-anaknya lantaran tak mau merepotkan.
“Ibu Subaidah cuma sendirian di rumah itu, suaminya sudah lama meninggal dan anaknya sudah berumah tangga tapi dia enggak mau ikut anaknya, katanya takut merepotkan soalnya anak-anaknya juga dalam kondisi susah,” kata Zarkoni.
Editor : Hardi Suprapto
Artikel Terkait