Viral Video Kekerasan Anak di Pringsewu, Polisi Ungkap Dipicu Masalah Asmara

Hardi Suprapto
Viral di media sosial, polisi melakukan klarifikasi dan penanganan kasus kekerasan anak di Pringsewu yang dipicu persoalan asmara.Foto:iNewsPringsewu.id/Dok Polsek Pardasuka

PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id – Aksi kekerasan yang melibatkan dua remaja putri di Kabupaten Pringsewu, Lampung, viral di media sosial dan menuai kecaman publik. Peristiwa tersebut terekam dalam video berdurasi sekitar 20 detik yang memperlihatkan seorang remaja menjadi korban penganiayaan oleh teman sebayanya.

Dalam rekaman yang beredar luas, korban tampak dipukul dan dijambak hingga terjatuh ke tanah. Ironisnya, sejumlah remaja lain yang berada di lokasi justru hanya menonton, merekam kejadian, bahkan terlihat tertawa tanpa berupaya melerai.

Aksi tersebut menuai reaksi keras dari warganet. Banyak yang menyayangkan perilaku kekerasan, terlebih dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. “Miris melihatnya, kenapa teman-temannya hanya diam dan merekam,” tulis salah satu netizen.

Kapolsek Pardasuka Iptu Bastari Supriyanto, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP M Yunnus Saputra, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan peristiwa berlangsung di halaman parkir Masjid As Saadah, Pekon Tanjung Rusia, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.

“Peristiwa terjadi pada Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar Iptu Bastari saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, aksi kekerasan tersebut melibatkan dua remaja putri berinisial MS (11) dan FKI (11). Keduanya merupakan warga Kecamatan Pardasuka dan masih berstatus pelajar sekolah dasar.

Usai video tersebut viral, pihak kepolisian langsung mengambil langkah cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, mengumpulkan keterangan saksi, serta berkoordinasi dengan aparatur pekon setempat.

“Pada Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB, kami melakukan mediasi di rumah orang tua FKI,” jelasnya.

Dalam proses mediasi, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Namun, surat pernyataan damai belum dibuat karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis terhadap kondisi korban pascakejadian.

Dari hasil pendalaman sementara, polisi menduga peristiwa ini dipicu oleh persoalan asmara. MS diduga tidak terima diputuskan oleh pacarnya dan menuduh FKI memiliki hubungan khusus dengan mantan pacarnya tersebut.

“Padahal berdasarkan keterangan yang kami peroleh, korban tidak memiliki hubungan apa pun dan hanya merupakan sepupu dari mantan pacar MS,” ungkap Bastari.

Sebelum kejadian, MS diduga menghubungi korban melalui pesan singkat dan mengajaknya bertemu. Meski tidak saling mengenal sebelumnya, FKI datang ke lokasi bersama seorang rekannya. Namun, setibanya di lokasi, korban justru mengalami penganiayaan yang kemudian direkam dan menyebar luas di media sosial.

Kapolsek Pardasuka mengimbau para remaja agar tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, terlebih di tengah pengaruh media sosial yang kerap memicu emosi sesaat.

Ia menegaskan, setiap permasalahan, termasuk persoalan pergaulan dan asmara, harus diselesaikan dengan cara yang bijak melalui komunikasi. Meski pelaku masih di bawah umur, tindakan kekerasan tetap memiliki konsekuensi hukum dan dapat berdampak panjang bagi masa depan pelaku maupun korban.

“Anak-anak harus belajar mengendalikan emosi dan tidak mudah terprovokasi. Kekerasan bukan solusi, justru merugikan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya.

Selain itu, Iptu Bastari juga mengingatkan peran penting orang tua dalam mengawasi pergaulan anak, baik di lingkungan sekitar maupun di ruang digital. Keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak dinilai menjadi kunci utama dalam mencegah konflik dan perilaku menyimpang.

“Luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak, awasi penggunaan media sosial, dan tanamkan nilai saling menghormati sejak dini,” pesannya.

Pihak kepolisian berharap dengan keterlibatan keluarga, sekolah, dan masyarakat, kasus kekerasan antar remaja dapat dicegah, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, sehat, dan bermartabat.

Editor : Indra Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network