JAKARTA,iNewsPringsewu.id-Puasa Daud merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dimuliakan. Ini menjadi amalan rutin Nabi Daud alaihi sallam semasa hidupnya dan amalan yang paling disukai Allah subhana wa ta’ala.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash dalam hadis Bukhari Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
Puasa yang disukai Allah ialah puasa Daud. Salat yang paling disukai Allah adalah salat Daud. Ia (Daud) tidur seperdua malam, lalu bangunm pada sepertiga malam, kemudian tidur pada waktu seperenamnya. Ia pun berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.”
Untuk tata cara puasa Daud ini sebenarnya sama seperti puasa sunah lainnya. Bedanya yaitu pada niat dan waktu mengerjakan. Praktik puasa Daud dilaksanakan selang-seling. Sehari puasa, sehari tidak.
Contoh, bila hari Senin telah berpuasa, maka keesokan hari tidak berpuasa. Kemudian dilanjutkan berpuasa pada hari Rabu dan tidak berpuasa di hari Kamis, berikut seterusnya.
Mengerjakannya bisa dibersamai dengan puasa sunah lain seperti puasa Senin-Kamis. Untuk hari, boleh kapan saja, termasuk hari Jumat. Namun, tidak diperbolehkan pada hari khusus seperti 1 Syawal, 10 Zulhijah dan hari Tasyrik.
Tiada puasa lebih afdhol dari puasa Daud. Mengerjakan puasa ini berarti sudah berpuasa setengah tahun karena sehari berpuasa dan sehari tidak.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159).
Berkaitan dengan itu, Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah pernah menegaskan bahwa puasa Daud adalah sebaik-baiknya puasa. Keutamannya melebihi dari puasa penuh sepanjang tahun.
Namun dengan catatan, mengerjakan puasa sunah ini haruslah yang mampu secara fisik. Serta, tidak sampai mengabaikan perkara wajib lainnya yang lebih penting.
Editor : Indra Siregar