BALI, Pringsewu.iNews.id-Seorang aktivis hak transgender Peru dilaporkan meninggal dalam tahanan polisi di Bali.
Polisi menangkap Rodrigo Ventocilla, 32, pada 6 Agustus lalu di bandara Denpasar, setelah petugas bea cukai menemukan apa yang mereka katakan sebagai barang mencurigakan di bagasinya.
Media lokal melaporkan dia meninggal lima hari kemudian di rumah sakit usai dibawa polisi ke sana karena muntah-muntah.
Dikutip BBC, keluarga Ventocilla menuduh polisi menganiaya mahasiswa Harvard itu dan melarang pengacara yang mereka sewa untuk menemuinya.
Seorang pejabat polisi mengatakan Ventocilla jatuh sakit setelah mengonsumsi obat-obatan yang tidak disita darinya selama penggeledahan yang berujung pada penangkapannya.
Menurut pejabat tersebut, Ventocilla meninggal karena "kegagalan organ di seluruh tubuhnya".
Tetapi keluarganya menuduh pihak berwenang Indonesia tidak mengizinkan pemeriksaan mayat independen dilakukan dan berpendapat bahwa "penyebab sebenarnya dari kematiannya" masih belum diketahui.
Keluarga tersebut juga mengatakan bahwa polisi Indonesia menghalangi akses ke rumah sakit "setiap saat" dan bahwa kerabat "tidak pernah dapat berkomunikasi atau mengetahui status/diagnosis kesehatan Rodrigo".
Editor : Indra Siregar