get app
inews
Aa Read Next : Kapolda Lampung Memuji Kedisiplinan Para Buruh: Aksi May Day Berlangsung Damai

Pilu Hati Seorang Ibu, Berhenti Bekerja Sebagai PRT Demi Merawat Buah Hati

Jum'at, 16 September 2022 | 20:18 WIB
header img
Foto ilustrasi.

Tanggamus, iNewsPringsewu di - Kenestapaan menghampiri hidup seorang wanita berusia 47 tahun di Kecamaran Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus.

Hatinya hancur lebur tatkala mendengar sebuah kabar yang mengatakan, bahwa putri bungsunya menjadi korban dari kebejatan tiga lelaki yang masih remaja.

Wanita berinisial NH itu pun rela kehilangan pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga (PRT) demi menjaga anaknya yang amat terpukul akibat menjadi korban rudapaksa.

Sebelumnya, telah lima tahun NH hidup di perantauan sebagai PRT, dua tahun di Malaysia dan tiga tahun Ibukota Jakarta.

Korban sendiri merupakan warga Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggamus berinisial MA.

Tatkala mengantarkan korban menuju Polres Tanggamus guna melengkapi pemeriksaan atas kasus tersebut, pandangan NH tampak kosong seolah menyiratkan ujian hidup telah menggempurnya habis-habisan.

Nasib buruk yang menimpa putrinya terus terngiang-ngiang dalam ingatan.

Ia harus menelan pil pahit lantaran mengetahui tiga pemuda bejat telah menodai putri tercintanya di wilayah Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus.

Setibanya di ruang penyidik, amarahnya yang telah membludak, tak mampu ia bendung.

Mengetahui para pelaku telah ditangkap pihak kepolisian. Dengan nada bicara yang tinggi, NH meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya. 

Dan ia berteriak mengungkap kesal dan menahan makian, namun sesaat kemudian, tubuh NH pun lunglai akibat kondisi kejiwaannya yang terguncang.

Beruntungnya, petugas kepolisian langsung sigap membawa NH ke ruang perawatan.

Di ruang perawatan, personel kesehatan Polres Tanggamus memberikan penanganan dengan berupaya menenangkan NH.

Usai kondisinya membaik, NH yang masih terlarut dalam kesedihan, memilih duduk di ruang tunggu ditemani sang suami.

Dalam keterangannya usai tenang, NH mengaku bersyukur para pelaku telah ditangkap pihak kepolisian.

“Terima kasih pak polisi, pelaku sudah ditangkap saya bersyukur walaupun saya masih sangat sedih atas yang terjadi terhadap anak saya,” kata NH membuka keteranganya.

NH menceritakan, bahwa korban merupakan anak bungsunya dari 3 bersaudara, sehingga ia merasa terpukul setelah mengetahui video yang diperlihatkan oleh tetangganya.

Untuk itu NH berharap, para pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

NH menjelaskan, ia memang telah berhenti bekerja menjadi PRT dengan maksud agar dapat lebih dekat menjaga anak-anaknya dengan mengandalkan pengahasilan sang suami yang pas-pasan.

“Ya jadi pembantu gajinya juga tidak seberapa, terakhir kumpulin uang untuk beli motor karena sekolah anak saya jauh,” ujarnya.

Pun demikian, ia tetap bersyukur kepada Allah SWT, dengan segala kekurangan ia telah mengantarkan anaknya hingga sekolah jenjang SLTP. “Tetap bersyukur aja pak, si bungsu sudah masuk SMP,” tuturnya.

Pun demikian, ada sesuatu yang membuat fikiran mengganjal yakni setelah kejadian tersebut, bagaimana kondisi putrinya kedepan karena pendidikannya belum selesai.

“Ya saya bingung anak saya kedepannya, apakah masih mau sekolah atau tidak. Ini juga masih menunggu pemeriksaan psikologi. Mudah-mudahan putri saya tidak terguncang,”  ucapnya.

Kesempatan itu, NH menjelaskan bahwa untuk kesehariannya saat ini ia hanya menjadi ibu rumah tangga mengandalkan penghasilannya sebagai kepada pemerintah NH berharap adanya perhatian terhadap keluarganya sehingga putrinya dapat.

“Ya saya pengen ada perhatian untuk keluarga kami khususnya anak saya biar sekolahnya harus lanjut sehingga dia bisa jadi orang yang berguna,” tutupnya. 

Sebelumnya diberitakan, Polres Tanggamus menangkap tiga remaja terlibat dalam pencabulan dan atau persetubuhan terhadap anak dibawah umur yang videonya viral, Rabu 14 September 2022 dengan korbannya MY (14) warga Kecamatan Kota Agung Barat.

Ketiganya berinisial RH (15), AD (17) dan MR (17) merupakan warga Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus, mereka ditangkap di rumahnya masing-masing.

Ketiga pelaku ditangkap berdasarkan laporan orang tua korban yang tidak terima atas perbuatan ketiga pelaku bahkan video asusila yang beredar luas di masyarakat.

Setelah ditangkap, terungkap fakta bahwa korban sempat dicekoki minuman keras, lalu setelah tidak sadarkan diri. Korban digotong ketiga pelaku ke satu kamar di salah satu rumah di wilayah Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus. 

Editor : Indra Siregar

Follow Berita iNews Pringsewu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut