Ruwatan Laut Teluk Semaka

TANGGAMUS, iNewsPringsewu .id, - Tradisi bersejarah terpancar dari pinggiran laut Kota Agung Tanggamus, saat ratusan warga berdandan megah naik puluhan perahu nelayan, menyemarakkan tradisi kuno larung kepala kerbau di tengah laut. 

Terlihat seorang perempuan yang memakai busana adat Saibatin Lampung melangkah ke depan dan membuang beragam jenis sesaji ke dalam lautan. Raut wajahnya memancarkan keanggunan dan kerendahan hati sekaligus.

Baca Juga

Tragis! Bocah di Tanggamus Terjatuh ke Wajan Gula Panas, Butuh Bantuan untuk Pengobatan

Ditemani oleh para pendamping, suara doa yang merdu terdengar membelah angin. Sementara matahari perlahan tenggelam, riak-riak air laut berpadu dengan cahaya senja, menciptakan adegan yang sungguh memukau.

Ketua Panitia Pelaksana, Mastang mengungkapkan bahwa tradisi syukuran laut yang berlangsung sekali dalam dua tahun ini telah mengukuhkan akar budaya yang dalam. Lebih dari sekadar perayaan, Syukuran Laut Teluk Semaka merupakan wujud rasa syukur masyarakat nelayan atas limpahan hasil tangkapan dari lautan yang melimpah.

"Syukuran laut sebagai ungkapan syukur atas hasil tangkapan nelayan selama ini. Selain itu, untuk memanjatkan doa agar hasil tangkapan di laut lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," kata dia kepada Lampost.co saat mengikuti tradisi larung kepala kerbau pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Tidak hanya larung kepala kerbau, Syukuran Laut Teluk Semaka 2023 dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan lain seperti atraksi budaya, bakti sosial, pertunjukan wayang golek, pesta rakyat, serta pentas kuda kepang yang dilaksanakan di sekitar TPI Kotaagung.

Terselenggaranya tradisi nenek moyang ini juga atas kerjasama berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Tanggamus, swasta, TNI/Polri, dan HNSI Tanggamus. Semuanya turut andil dalam merangkai kesuksesan Syukuran Laut Teluk Semaka 2023.

"Khusus untuk rekan-rekan nelayan Kotaagung yang saya banggakan, saya ucapkan terimakasih. Semoga ke depan kita dapat membuat acara yang lebih meriah lagi," ujar Mastang.

Editor : Hardi Suprapto