TANGGAMUS, iNewsPringsewu.id, - Lansia bernama Toran (86) yang jasadnya membusuk di rumah nan sunyi di Pekon Way Liwok, Wonosobo, Tanggamus, Selasa, 30 Januari 2024, pagi meninggalkan cerita.
Keterangan terbaru mengungkap fakta mengejutkan. Toran, yang sebelumnya dikenal sebagai ahli pijat tradisional, telah menjalani hari-harinya dalam keterbatasan setelah terkena stroke beberapa tahun belakangan.
Meski tetangga sering berniat untuk menjenguk dan menanyakan kabarnya, upaya tersebut selalu digagalkan oleh istri Toran, Kalsum (73). Toran, yang semasa hidupnya dikenal sebagai tetangga yang baik, terpaksa tinggal di rumah saja sejak terkena stroke.
Istri almarhum Toran juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup, dengan pintu rumah selalu dikunci dari dalam. Bahkan, ketika tetangga atau teman dari jauh berusaha menjenguk, upaya tersebut selalu dihalangi.
Pola tertutup dan penguncian pintu oleh istri almarhum membuat tidak hanya tetangga dekat, tetapi juga warga Way Liwok yang ingin mengunjungi Toran di masa sakitnya, mendapati pintu selalu tertutup rapat.
Hupsir, tetangga yang bersebelahan rumah dengan almarhum Toran, menjelaskan bahwa sebelum meninggal, Toran seringkali dijenguk olehnya. Namun, kendala muncul karena Kalsum melarang siapa pun untuk masuk ke rumah mereka.
"Pak Toran saat sehat, sangat baik kepada tetangga, saya bilang sih jempolan. Namun beberapa tahun belakangan terkena stroke. Jadi di rumah saja selama ini," kata Hupsir kepada Media iNewsPringsewu.id.
Hupsir melanjutkan, almarhum Toran semasa hidupnya dikenal bisa melakukan pijat tradisional itu. Tetangga sering berniat mengunjungi sekadar menanyakan kabar. Namun sayang dilarang oleh Kalsum selaku istri Toran.
"Kebetulan sebelum dia meninggal, saya sendiri sering membesuk karna saya memang rumahnya bersebelahan, tetapi kendalanya ketika istrinya melarang sehingga tidak bisa masuk," ujarnya.
Istri almarhum dikenal tertutup, sehingga pada saat tetangga hendak menjenguk, pintunya selalu dikunci dari dalam. Bahkan ucapkan salam juga tidak dijawab.
"Bukan hanya kami yang deket. Ketika ada teman almarhum dari jauh yang mendengar almarhum sakit ingin menjenguk, itupun tidak boleh. Jadi bukan hanya tetangga saja yang enggak boleh, warga Way Liwok juga yang mau datang, pasti ditutup dan dikunci pintunya," tutupnya.
Hal serupa juga dialami oleh pihak kesehatan Puskesmas Siring Betik Wonosobo, melalui bidan desa yang bertugas disana, kerap kali akan mengunjungi Almarhum guna pemeriksaan kesehatan apa lagi almarhum menderita stroke sudah hampir 5 tahun namun terhalang oleh istrinya.
" Kami dari pihak kesehatan sebenarnya sering mau berkunjung ketempat pak Toran sebagai program home care, guna melakukan pemeriksaan kesehatan beliau, namun selalu tidak dibukakan pintu oleh istrinya, " ungkap Rosi Febryasari bidan desa setempat.
Editor : Hardi Suprapto