get app
inews
Aa Text
Read Next : Mantan Kepala Pekon di Tanggamus Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Penyalahgunaan Ekstasi

Musim Ikan Layur,Nelayan Tanggamus Ramai Melaut

Kamis, 07 Maret 2024 | 19:26 WIB
header img
Nelayan Tanggamus Lampung menepi dari melaut di pantai Somil untuk menjual hasil tangkapan ikan,Rabu (7/3/2024).Foto iNews Pringsewu id/Hardi Suprapto.

TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id,- Ditengah kondisi harga kebutuhan pokok semakin mahal menjelang bulan Ramadhan, nelayan Tanggamus agak terbantu dengan hasil tangkapan ikan yang cukup lumayan.

Diawal bulan Maret musim ikan layur di laut Teluk Semaka  memicu  nelayan pancing maupun nelayan jaring terjun kelaut.

Dengan harga yang cukup mahal, dan banyaknya pesanan  hingga ekspor ke luar negeri, nelayan dengan semangat melaut siang dan malam.

Ikan layur yang super dari hasil pancingan ditampung dengan harga Rp.37 ribu per satu kilogramnya, sedangkan ikan layur super hasil tangkapan jaring di hargai Rp 25 ribu perkilogram, dan ikan yang belum masuk ukuran di beli oleh tengkulak lokal  Rp 20 ribu.

Seorang nelayan asal Digol Kota Agung Barat, Deny,  hampir sebulan dirinya mancing ikan layur pada malam hari.Dengan menggunakan perahu dia bersama nelayan lainnya berangkat dari rumah bagda ashar dan pulang pagi harinya.
Dari hasil pancingan semalam, jika dihitung rata-rata sekali melaut dapat 10 hingga 30 kilogram. Dari hasil jual , dia dapat menafkahi keluarga ditengah harga bahan pokok tengah meroket.

"Saya berangkat mancing sore dan pulang pagi, ya paling kalau di pukul rata hasil pancing sekitar 10 hingga 20 kilogram ikan layur,"ungkapnya.

"Dari hasil jual dipotong modal, ya masih lumayan bisa buat kebutuhan keluarga,"ucapnya.

Seorang tengkulak dari Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo, Dela kepada iNews Pringsewu.id menuturkan, dalam sehari di  pinggiran pantai Somil areal TPI, dia dapat menampung ikan layur dari nelayan hingga 600 kilogram sampai 1 ton.

"Dalam sehari saya dapat menampung ikan layur hasil pancingan yang super kisaran 200 hingga 300  kilogram dan ikan layur hasil tangkapan jaring  di atas 500 kilogram, tuturnya, Rabu 7 Maret 2024 di Somil.

"Ikan layur hasil pancingan lebih mahal dibandingkan hasil jaringan, karena dari kwalitaa lebih segar  dan ukuran juga lebih besar," terangnya.

"Setiap hari bukan saya saja yang nunggu nelayan minggir dari laut di Pantai Somil ini , banyak tengkulak lain yang juga menampung ikan dari nelayan untuk dijual kelokalan, kalau punya saya , saya setor kebos untuk diekspor,"jelasnya.

Nelayan pancing  umumnya mengejar ikan layur pada malam hari dengan menggunakan penerangan lampu genset untuk menarik gerombolan ikan layur berkumpul di bawah lampu, sehingga nelayan dengan mudah menangkap dengan menggunakan kail yang di beri umpan .

Untuk nelayan jaring , mereka terjun kelaut pada malam dan juga siang hari.Dimalam hari mereka menabur jaring jenis rampus di  tengah laut Teluk Semaka, pagi hingga  sore hari nelayan menebar jaring di laut dekat muara Way Semaka. Karena ikan layur disiang hari akan berkumpul bawah di air keruh  dari aliran  sungai Way Semaka.

Editor : Hardi Suprapto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut