JAKARTA,iNewsPringsewu.id– Istighfar merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, bukan hanya sebagai bentuk permohonan ampunan atas dosa, tapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam sebuah sesi kajian Syaikh Sa'ad bin Turki seorang ulama terkemuka asal Arab Saudi, memperkenalkan lima model bacaan istighfar yang bisa diamalkan oleh umat Muslim untuk memperkaya praktik spiritual mereka.
Menurut Syaikh Sa'ad, istighfar tidak hanya terbatas pada pengucapan “Astaghfirullah” saja.
Ada variasi dalam bacaan yang bisa meningkatkan kekhusyukan dan pemahaman tentang makna memohon ampunan kepada Allah. Berikut adalah lima model bacaan istighfar yang disampaikan oleh beliau:
1. **Astaghfirullah al-'Azim** – yang berarti "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung," merupakan bentuk pengakuan atas kebesaran Allah dan kesadaran atas kesalahan yang telah dilakukan.
2. **Astaghfirullah wa atubu ilaih** – yang berarti "Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya," menekankan pada aspek pertobatan setelah mengakui dosa.
3. **Astaghfirullahal-ladhi la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum wa atubu ilaih** – merupakan doa yang lebih panjang, mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang Maha Hidup dan berdiri sendiri, dan menegaskan komitmen untuk bertobat.
4. **Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana 'abduka, wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastata'tu, a'udhu bika min sharri ma sana'tu, abuu'u laka bini'matika 'alayya, wa abuu'u bi dhambi, faghfir li fa'innahu la yaghfiru adh-dhunuba illa anta** – doa ini diambil dari hadis, yang berarti memohon ampunan dengan mengakui keesaan Allah, pengakuan sebagai hamba yang berdosa, dan permohonan ampunan karena hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.
5. **Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil-azim, astaghfirullah** – kombinasi tasbih dan istighfar ini tidak hanya memuji kebesaran Allah tapi juga memohon ampunan-Nya.
Syaikh Sa'ad menekankan bahwa keistimewaan istighfar tidak hanya terletak pada pengucapan kata-katanya, tetapi juga pada kesadaran dan keikhlasan hati saat memohon ampunan.
Beliau mengajak umat Muslim untuk mengamalkan istighfar dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam situasi tertentu saja, karena Allah SWT selalu terbuka untuk menerima taubat hamba-Nya kapan saja.
Kajian yang mendalam dan penuh inspirasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tentang istighfar tetapi juga mengingatkan tentang pentingnya kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Muslim diharapkan dapat mengintegrasikan amalan istighfar ini dalam praktik ibadah mereka untuk mencapai kedekatan yang lebih besar dengan Allah SWT.
Editor : Indra Siregar