PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id – Telaga Gupit, salah satu destinasi wisata unggulan di Pekon Mataram dan Tegal Sari, Kecamatan Gadingrejo,Kabupaten Pringsewu, kini mengalami penurunan kondisi akibat kemarau panjang. Telaga yang biasanya memukau dengan keindahan airnya yang tenang dan pemandangan alamnya kini terlihat mengering.,Rabu,(20/11/2024).
Kemarau panjang yang melanda wilayah ini tidak hanya berdampak pada ekosistem telaga, tetapi juga pada perekonomian masyarakat sekitar yang menggantungkan hidup pada aktivitas wisata. Sejumlah warga menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kondisi ini, mengingat Telaga Gupit selama ini menjadi salah satu sumber pendapatan melalui sektor pariwisata.
Telaga Gupit sendiri dibangun oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung pada tahun anggaran 2020 dan dikelola bersama oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pengelolaan Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi Lampung.
Dalam beberapa tahun terakhir, tempat ini berhasil menarik banyak pengunjung, baik dari lokal maupun luar daerah, dan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi masyarakat setempat.
Menurut Rahmad, salah satu masyarakat setempat, keberadaan Telaga Gupit memiliki peran penting tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai stimulan untuk pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, kondisi kekeringan saat ini memerlukan perhatian serius.
“Kami berharap adanya upaya nyata dari pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan konservasi serta pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan di musim kemarau seperti sekarang,” ujar Rahmad.
Pengelolaan yang baik dan upaya pelestarian lingkungan menjadi kunci agar Telaga Gupit dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi pariwisata maupun kesejahteraan ekonomi.
Dengan situasi ini, harapannya Telaga Gupit dapat segera dipulihkan agar kembali menjadi ikon wisata yang membanggakan bagi Kabupaten Pringsewu. Upaya kolaboratif dari semua pihak diperlukan untuk menjaga keberlanjutan fungsi telaga ini di masa depan.
Editor : Indra Siregar