BREAKING NEWS Tanggul Jebol, Puluhan Rumah di Wonosobo Tanggamus Terendam Banjir

TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id– Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam (28/7/2025) menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Dua pekon terdampak paling parah yakni Pekon Banyu Urip dan Pekon Soponyono. Puluhan rumah warga serta lahan pertanian terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter.

Banjir diduga akibat jebolnya tanggul Sungai Way Ngarip yang tidak mampu menahan debit air yang meningkat drastis akibat hujan berjam-jam. Akibatnya, air sungai meluap ke permukiman dan lahan pertanian warga.

Baca Juga

Pengedar Sabu Dibekuk di Tanggamus, Polisi Sita Barang Bukti Seberat 20 Gram

Puluhan rumah di Dusun Purwo Sari, Pekon Banyu Urip, dan Dusun 1, Pekon Soponyono, menjadi titik terparah yang terdampak banjir.

“Hujan deras sudah turun sejak sebelum Magrib. Sekitar pukul 04.30 pagi air mulai masuk, dan setelah Subuh air makin besar. Air di dalam rumah mencapai 1 sampai 2 meter,” ungkap Agung, warga Pekon Banyu Urip, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, banjir datang secara tiba-tiba sehingga banyak warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Ia juga mengatakan bahwa satu dusun di Pekon Banyu Urip terdampak secara merata.

Baca Juga

PDM Tanggamus Restui Bikersmu Chapter Tanggamus Dibentuk

“Kami duga penyebabnya tanggul sungai Way Ngarip yang jebol. Kalau soal kerugian pasti banyak, tapi belum bisa dihitung,” jelas Agung.

Selain merendam rumah dan lahan, banjir juga melintasi jalan lintas Wonosobo menuju Semaka. Kondisi ini membuat arus lalu lintas terganggu dan pengendara motor harus ekstra hati-hati karena derasnya arus air di jalan.

Banjir setinggi dua meter merendam rumah warga di Dusun Purwo Sari, Pekon Banyu Urip, Selasa pagi (29/7/2025). Foto:iNewsPringsewu.id/Hardi Suprapto

Warga terdampak berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera turun tangan meninjau lokasi banjir dan memberikan bantuan darurat. Mereka juga meminta agar tanggul Sungai Way Ngarip segera diperbaiki guna mencegah terjadinya banjir susulan.

Editor : Indra Siregar