PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id-Heriyanto (59), seorang ODGJ yang ditemukan meninggal dunia di teras sebuah rumah di Pringsewu, dimakamkan pada Sabtu (20/4/2024) pukul 10.00 WIB di TPU Kelurahan Pringsewu Timur.
Prosesi pemakaman ini dihadiri oleh keluarga dan beberapa warga setempat, menandai penutupan dari serangkaian kejadian yang telah menghebohkan kota kecil ini.
Kapolsek Pringsewu Kota, Kompol Rohmadi, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya, mengungkapkan bahwa pemakaman dilaksanakan setelah keluarga almarhum ditemukan berkat koordinasi antara Polres Pringsewu dengan Polresta Bandar Lampung dan Kelurahan Enggal Kota Bandar Lampung.
"Pemakaman ini kita lakukan setelah keluarga korban berhasil ditemukan," ujar Rohmadi.
Sebelum prosesi pemakaman, pihak kepolisian telah melakukan serah terima jenazah dan barang-barang milik almarhum kepada keluarganya. Keluarga almarhum telah menyatakan penerimaan atas kejadian ini dan memilih untuk tidak melanjutkan dengan proses otopsi.
Rachman Hakim (30), keponakan Heriyanto dari Bandar Lampung, menyampaikan bahwa keluarganya terakhir kali bertemu dengan almarhum pada tahun 2022. "Pak Heriyanto itu seperti musafir yang jarang pulang," ungkap Rachman.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penanganan jenazah pamannya, termasuk aparat kepolisian, tenaga medis, dan masyarakat Pringsewu.
Penemuan jasad Heriyanto semula menghebohkan warga Pringsewu. Saksi mata, Hadi (36), adalah orang pertama yang menemukan jasad Heriyanto tergeletak telungkup.
Pemeriksaan medis dan kepolisian kemudian menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan kematian dianggap murni karena serangan jantung.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan beberapa barang pribadi milik almarhum, termasuk dompet yang berisi identitas dan uang tunai Rp. 148 ribu, serta sebuah tas hitam yang berisi pakaian dan barang-barang lainnya.
Pemakaman Heriyanto berlangsung khidmat dan lancar, memberikan penghormatan terakhir kepada seorang pria yang dianggap banyak berjalan sendiri selama hidupnya, namun dalam kematian, dikelilingi oleh mereka yang menghormatinya.
Editor : Indra Siregar
Artikel Terkait
