DPRD Pesawaran Tetap Berkantor di Gedung yang Ornamenya Runtuh

M.iwansyah
Wakil Ketua I DPRD Pesawaran, M. Nasir,Foto:iNewsPringsewu.id/M.iwansyah

PESAWARAN,iNewsPringsewu.id – Aktivitas perkantoran di lingkungan DPRD Kabupaten Pesawaran tetap berjalan seperti biasa meski sempat terganggu akibat runtuhnya ornamen bangunan pada Jumat, 23 Mei 2025. Wakil Ketua I DPRD Pesawaran, M. Nasir menegaskan bahwa kondisi gedung utama masih kokoh dan aman digunakan.

Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan pihak konsultan teknis pada Senin, 26 Mei 2025. Nasir mengatakan bahwa hasil tinjauan lapangan menunjukkan ornamen yang runtuh berada di bagian luar dan tidak berdampak pada struktur utama gedung.

“Yang runtuh itu hanya ornamen luar, bukan struktur utama. Jadi secara umum gedung masih aman untuk digunakan. Soal pelaksanaan paripurna, itu nanti akan kami bahas lagi apakah tetap di gedung ini atau dipindahkan,” ujar Nasir.

Namun demikian, Nasir menyayangkan adanya opini yang berkembang liar di masyarakat dan media sosial, yang menyebut gedung DPRD “runtuh” tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Ia menegaskan bahwa DPRD tetap berkantor seperti biasa dan kini fokus pada langkah perbaikan.

“Kami sedang membersihkan puing-puing dan menginventarisir kebutuhan perbaikan. Karena di APBD 2025 tidak dianggarkan, kami sedang berkoordinasi untuk melihat kemungkinan pendanaan lewat dana bencana,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Pesawaran, Zainal Fikri, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi internal terkait penyebab runtuhnya ornamen tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa gedung DPRD dirancang pada 2009 dan dibangun bertahap sejak 2012 hingga 2015.

“Kami tengah menelusuri dokumen perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan. Hal ini penting untuk menentukan langkah perbaikan ke depan dan estimasi anggarannya,” terang Fikri.

Ia juga menegaskan pentingnya pemeliharaan berkala terhadap bangunan publik, termasuk gedung DPRD. Menurutnya, secara visual tidak ada indikasi kerusakan serius sebelum kejadian, sehingga perbaikan ornamen tidak masuk dalam perencanaan anggaran tahun ini.

“Kalau secara kasat mata sebelumnya tidak terlihat rusak, makanya tidak dianggarkan perbaikannya,” ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Sekretaris DPRD Pesawaran, Toto Sumedi, menjelaskan bahwa selama empat tahun terakhir pemeliharaan gedung DPRD tetap dilakukan, namun difokuskan pada bagian dalam dan atap gedung.

“Pada 2021 dan 2022 kami anggarkan Rp77 juta untuk perbaikan ringan seperti pengecatan dan pembersihan. Lalu pada 2023 dan 2024 kami anggarkan masing-masing Rp181 juta dan Rp121 juta untuk perbaikan atap dan saluran air. Semua itu di luar struktur ornamen yang sekarang runtuh,” jelasnya.

Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya audit struktural dan pemeliharaan menyeluruh pada gedung-gedung milik pemerintah yang usianya telah memasuki satu dekade lebih. Meski tidak menimbulkan korban, insiden ini menjadi alarm dini bagi Pemkab Pesawaran dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan fasilitas publik.

Editor : Indra Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network