TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id - Nasib Samun, pria kelahiran 1979 warga Dusun Sumbersari Pekon Sukamara Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung butuh perhatian.
Sangat memperihatinkan, tubuh dan wajahnya tampak lebih tua dari usianya, lantaran Ia harus bergelut dengan penyakit diabetes dan diperparah gagal ginjal yang di deritanya sejak beberapa tahun lalu.
Bahkan kini, Samun yang biasanya dapat bekerja serabutan guna menghidupi keluarganya harus rela melihat sang istri mencari rezeki untuk pengobatannya juga makan anak-anaknya.
Samun tak dapat berbuat banyak, untuk berdiripun kakinya sudah tidak sanggup menopang tubuhnya yang kini dihiasi selang pasca operasi dan kulit yang mulai mengelupas.
Kini Samun hanya dapat terbaring tergolek lemas diatas peraduan tanpa alas kasur dan sesekali duduk di depan rumahnya dan ia sangat berharap kesembuhan dirinya.
Ditemuai dikediamannya, sebuah rumah kecil berdinding gribik dengan ventilasi lebar dibawah atap alias tidak tertutup sehingga angin malam dipastikan begitu mudahnya menembus ke dalam rumah.
Kepada iNewsPringsewu.id Samun menceritakan kondisinya saat ini muasalnya setelah ia mengidap diabetes selama 5 tahun sehingga ia akhirnya di vonis mengalami gagal kedua ginjalnya.
“Sebelumnya diabetes selama 5 tahun, trus akhirnya sakit ginjal dan operasi pertama pada Oktober 2022. Kontrol sudah 2 kali dan nanti tanggal 13 Desember 2022 kontrol lagi,” kata Samun, Rabu 30 November 2022.
Samun mengaku bersyukur telah mendapatkan BPJS bantuan pemerintah sehingga mengurangi biaya perobatan, namun demikian untuk ke rumah sakit tentunya harus mencari pinjaman kepada tetangga agar dapat berangkat berobat.
“Untuk BPJS sudah ada, tapi untuk berangkat ke rumah sakit harus pinjem sana sini. Sebenarnya sudah malu sama tetangga cuma mau bagaimana lagi,” ujarnya.
Samun mengungkapkan, selama ini sang istri harus bekerja sebagai buruh guna menyambung hidup, juga mengandalkan anaknya yang bekerja di PT serta kepedulian pemerintah atas bantuan yang diterimanya.
“Bantuan pemerintah ada PKH karna anak saya ada yang masih sekolah. BPNT juga dapet. Untuk makan sehari-hari mengandalkan istri dan juga bantuan anak yang kerja di Jakarta,” ungkapnya.
Kesempatan itu, Samun berharap mendapatkan perhatian baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya sebab ia selalu bersedih belum dapat menempatkan keluarganya di rumah layak huni seperti keluarga lainnya.
“Jika ada perhatian pemerintah terkait kondisi saya, saya tentunya senang dan bersedia sebab saya ingin sembuh seperti sediakala. Ya kalo rumah sudah berkali-kali di cek tapi hasilnya sampai saat ini belum ada,” tutupnya.
Editor : Hardi Suprapto