PRINGSEWU, iNewsPringsewu.id, - Mengulik sejarah sumur air kerawang yang sempat viral di massa era 1998 hingga tahun 2000 yang lalu.Sumur air kerawang tersebut berada di dusun Kerawang Sari Pekon Ambarawa Timur Kabupaten Pringsewu.
Lokasi sumur air kerawang tidak jauh dari pasar Ambarawa ,Pringsewu . Dengan mengendarai kendaraan kearah timur setelah menempuh perjalanan 20 menit atau berjarak 1 Kilometer , pengunjung akan sampai di lokasi .
Pada zamannya air kerawang di percaya dapat menyembuhkan segala macam penyakit, sehingga ramai di datangi pengunjung dari berbagai daerah.
Menurut Sumi ,anak ketiga dari Mbah Raben pemilik sumur air kerawang, menjelaskan bahwa sumur yang dulunya ramai kini hanya tinggal sumur tua biasa , hal tersebut terjadi setelah dapat perhatian dari pemerintah Tanggamus kala itu, dengan membuatkan bak penampungan dan mesin pompa air serta ekploitasi air besar -besaran. Dalam waktu yang tidak lama ,kisaran 2 bulan air berubah warna dan pengunjungpun sepi seketika karena di anggap tidak berkhasiat lagi.
" Dulu tahun 1998 orang Ambarawa mayoritas ambil air untuk minum, mandi dan cuci di sumur punya bapak, dan lambat laun orang pada datang dari berbagai daerah."jelasnya.
"Orang jauh yang datang percaya kalau air sumur ini bisa untuk menyembuhkan segala macam penyakit, bahkan banyak yang nginep dan mandi di sini." Ungkapnya.
Lebih lanjut sumur krawang ini dulunya ada dua tempat yang satu buat mandi serta mencuci baju dan satunya buat minum, yang di pergunakan masyarakat krawang sari.
Karena sumur milik Mbah Raben debit airnya tidak mencukupi dan berubah warna, masyarakat krawang sari akhirnya membuat sumur di tempat mereka masing -masing.
" Dulu ,saking ramainya orang yang datang, akhirnya pemerintah membuat bak penampungan dan memasang mesin pompa air , namun setelah 2 bulan ,air mengecil dan berubah warna dan pengunjungpun mulai berhenti datang."tutupnya.
Dengan mengecilnya sumber air di sumur air kerawang, akhirnya warga Karang Sari membuat sumur di tanah mereka masing masing.
Salah satunya Dalimin, dia berhasil membuat sumber air kerawang yang kedua yang hanya berjarak 400 meter dari sumur tua milik Mbah Raben.
Sumber air kerawang milik Dalimin yang bersih di pergunakan untuk kebutuhan serta di ekploitasi di kemas dalam derigen untuk jual di berbagai daerah hingga saat ini.
Dalam seharinya, Dalimin dapat mengirim air kerawang miliknya ke warung -warung di seputaran Pringsewu sebanyak 4 rit mobil atau sebanyak 458 derigen air dengan takaran 30 liter per derigennya.
Editor : Hardi Suprapto