Disparbud Tanggamus akan semakin memperluas Kelompok Sadar Wisata (Kopdarwis) disetiap kecamatan terkhusus yang memiliki potensi wisata. Dan ini menjadi salah satu program prioritas disetiap tahunnya. Tentunya, hal tersebut akan berdampak positif juga bagi masyarakat sekitar tempat wisata akan meningkatnya financial (Keuangan).
"Jadi masyarakat sekitar tempat wisata itukan bisa buka jajanan, jadi UMKM juga jalan. Seperti yang bisa kita lihat salah satunya di depan wisata air terjun Waylalaan yang ada di Kecamatan Kota Agung Timur banyak masyarakat yang membuka jajanan untuk para pengunjung, yang penting mereka bisa menjaga kebersihan tempat saja," jelasnya.
Saat ini peningkatan kunjungan wisata di Kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama ini belum terlalu signifikan.
Menilik dari angka persentase yang dihasilkan sepanjang tahun 2022 berkisar diangka 10-20 persen saja. Meski demikian, kondisi tersebut bisa dibilang masih dalam taraf aman , apalagi seperti yang diketahui dunia wisata sempat mati suri akibat bencana Covid-19.
"Karena Covid semuanya lumpuhkan, dan itu berdampak sekali bagi dunia pariwisata. Semua tempat wisata sepi akan kunjungan, bukan hanya Tanggamus saja, tapi seluruh dunia juga terkena imbasnya karena inikan global disaster (Bencana global). Jadi ya kita berharap dan berusaha untuk kembali memulihkan serta lebih meningkatkan kembali dunia wisata," harapnya.
Ia juga menjelaskan tentang banyaknya pertanyaan mengenai harga tiket masuk untuk wisatawan lokal dan internasional, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 02 tahun 2016 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga Air Terjun Waylalaan, untuk kunjungan domestik yakni Rp10 ribu per orang, sementara kunjungan mancanegara yakni Rp25 ribu per orang.
"Dan memang itu sudah berlaku, di semua tempat wisata terutama di Waylalaa, Kelumbayan dan wisata pantai Muara Indah," pungkasnya.
Editor : Indra Siregar