TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id-Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menegaskan bahwa jika ada oknum wartawan yang melenceng dari tugas jurnalistik seperti melakukan pemerasan dan pengancaman, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan pekerjaan wartawan.
Pasalnya,tugas wartawan adalah profesi mulia yang tidak boleh digunakan sebagai pelindungan untuk tindakan seperti pemerasan atau pengancaman terhadap guru dan aparatur desa.
Hal itu disampaikan Ketua PWI Lampung setelah memberikan materi Workshop Pendidikan dan Sosialisasi Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik di Gedung Fasilitas Utama, Islamic Center Kota Agung.
Pada Workshop bertema "Peran Pers Membangun Pendidikan" sejumlah poin penting dipaparkan Wira, kepada para peserta Workshop yang terdiri dari sejumlah kepala sekolah dan guru baik tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK yang semuanya berasal dari Tanggamus.
"Pemerasan dan pengancaman adalah tindakan pidana yang harus dilaporkan ke polisi," kata Wira saat memberikan keterangan pers usai kegiatan.
Ia juga meminta agar harus difahami bahwa wartawan tidak kebal hukum dan harus mengikuti prosedur yang ada.
"Undang-undang pers bukan berarti memberi kekebalan hukum terhadap tindakan pidana.
Kesempatan itu, Wira mengapresiasi kerja PWI Tanggamus dalam menggelar Workshop untuk mendukung pendidikan berkualitas, yang melibatkan para guru dan kepala sekolah.
"Workshop ini telah dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu dua bulan di Tulang Bawang Barat dan Lampung Utara, dan kami mendorong agar acara serupa dapat dilaksanakan di wilayah lain," harapnya.
Kedepannya, PWI Tanggamus diharapkan dapat bekerja lebih dekat dengan sekolah dan membantu pendidikan dengan berbagai cara, termasuk mengajar menulis, membuat konten, dan lainnya.
Ketua PWI Lampung itu menekankan bahwa mendukung pendidikan berkualitas adalah kewajiban PWI, terutama untuk tenaga pendidik dan anak didik.
Sementara itu, Jamnur Hardi selaku salah satu peserta Workshop mengungkapkan bahwa pertemuan semacam ini membantu para kepala sekolah memahami peran media dalam membangun pendidikan berkualitas.
Jamnur berharap bahwa workshop semacam ini dapat diadakan setiap tahun dan memungkinkan interaksi yang lebih baik antara kepala sekolah dan media untuk mencari solusi dan mendukung pendidikan yang lebih baik.
Ia berpendapat bahwa ini akan membantu mereka merasa lebih nyaman dalam menjalankan tugas mereka.
"Artinya kita sebagai kepala sekolah merasa nyaman-nyaman saat melaksanakan tugas kita, kedatangan tamu dari pihak pers sebenarnya itu bisa dijadikan sebagai ajang curhat kita kepada media.
Editor : Indra Siregar