NUSA TENGGARA TIMUR,iNewsPringsewu.id-Seorang perwira polisi di Manggarai, Bripka Syamsuddin, menjadi sorotan karena keputusannya yang luar biasa dalam membangun sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu di Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia bahkan rela memotong gajinya dan menggadaikan rumahnya untuk mewujudkan misi mulianya.
Syamsuddin, Paurmin Bagian Operasi Polres Manggarai, terpilih sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024 atas kepeduliannya terhadap pendidikan dan anak-anak di daerahnya.
Pengusulan tersebut datang dari Sahrullah dan Marjan, pasangan suami-istri yang memiliki anak di Taman Kanak-kanak (TK) Islam gratis yang didirikan oleh Syamsuddin.
Menurut Marjan, istri dari Bripka Syamsuddin, TK Deen Assalam telah memberikan bantuan besar bagi anak-anak kurang mampu dan yatim piatu di daerah tersebut. Bahkan, istri Syamsuddin juga aktif sebagai guru di sekolah tersebut.
Bripka Syamsuddin membagikan pengalaman pribadinya yang melatarbelakangi keputusannya untuk membangun sekolah gratis.
Dibesarkan dari keluarga petani dengan delapan saudara, ia merasakan kesulitan finansial saat bersekolah setelah sang ayah meninggal ketika ia masih di SMA.
Untuk mewujudkan impian membangun sekolah, Syamsuddin mengambil langkah ekstrem dengan memotong gaji dan bahkan menggadaikan rumahnya untuk mendapatkan dana.
Dengan bantuan dari bank, ia berhasil membangun TK pada tahun 2019 dan SD pada tahun 2021.
Berpengalaman sebagai buruh dan terinspirasi oleh perjuangan keluarganya, Syamsuddin berharap sekolah gratis yang ia dirikan dapat memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi semua anak, terutama mereka yang kurang mampu.
Meskipun mendapat dukungan dari Kapolres Manggarai dan sebagian masyarakat sekitar dalam bentuk material bangunan, Syamsuddin menegaskan bahwa ia tidak menerima bantuan dalam bentuk uang karena takut akan fitnah.
Dalam merintis sekolah gratis ini, Syamsuddin dan istrinya, Rini Mulyasari, turut aktif dan bahkan menjadi guru di TK yang mereka dirikan. Kini, TK Deen Assalam memiliki 68 murid baru dengan 5 guru, sedangkan SD Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Deen Assalam memiliki 20 siswa angkatan pertama dengan 4 guru.
Melalui perjuangannya ini, Bripka Syamsuddin berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pendidikan anak-anak di daerahnya dan menjadi teladan bagi anggota Polri lainnya.
Aksi mulianya juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, yang dapat diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2024 sebagai penghargaan atas dedikasinya terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
Editor : Indra Siregar