Bambang Robbani, Sarjana yang Dicibir Jadi Tukang Klanting, Kini Punya 4 Mobil dan Ekspor ke Taiwan
PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id– Kisah hidup Bambang Robbani, pria asal Desa Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu ini menjadi inspirasi banyak orang. Dari masa remaja yang penuh keterbatasan, kini ia berhasil menjadi pengusaha sukses dengan merek Robani Snack yang produknya menembus pasar nasional hingga luar negeri.
Bambang mengawali perjalanan hidupnya dengan penuh perjuangan. Saat kuliah di Universitas Lampung (Unila), ia harus bekerja sebagai marbot di Masjid Al-Munawwarah, Bambu Kuning, Bandar Lampung selama empat tahun demi bisa bertahan hidup dan menyelesaikan pendidikannya.
“Waktu itu saya benar-benar hidup pas-pasan. Tapi saya percaya, selama kita mau berusaha dan tidak malu bekerja, Allah pasti bantu,” kenangnya.
Setelah lulus kuliah, ia sempat kesulitan mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya, Bambang memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Pringsewu. Di desa, harga singkong sangat murah. Dari situlah muncul ide untuk mengolah singkong menjadi klanting — camilan tradisional khas Jawa — dan menjualnya ke warung-warung dengan harga Rp500 per bungkus, menggunakan motor tua kesayangannya.
Meski sering dicibir karena “sarjana kok jualan klanting”, Bambang tidak patah semangat. Ia terus berdoa dan bekerja keras, yakin bahwa rezeki datang dari jalan yang halal dan penuh kesungguhan.
“Yang penting hidup saya bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya penuh keyakinan.
Usaha kecil itu kini berkembang pesat. Setelah 15 tahun berjuang, Bambang kini mempekerjakan lebih dari 100 orang warga sekitar di bawah merek Robani Snack. Produknya sudah masuk ke berbagai supermarket besar seperti Alfamart dan Indomaret di Lampung, Palembang, dan Bengkulu. Bahkan, kini klanting Robani sudah diekspor hingga ke Taiwan.
Dari motor dungkul yang dulu menemaninya berkeliling warung, kini Bambang memiliki empat mobil box operasional dan satu unit Pajero Dakar 2022 sebagai kendaraan pribadi. Menariknya, di mobil mewah itu ia tetap menempelkan logo usahanya: Klanting Getuk Robani – Makanan Ndeso Ikut Kemelenti.
Bagi Bambang, kesuksesan bukan diukur dari gelar atau jabatan, melainkan dari keberanian untuk memulai dan ketulusan dalam berusaha.
“Jangan pernah malu dengan pekerjaanmu. Yang penting usaha halal, dibarengi doa, dan rezekinya dizakati. Sukses bukan milik orang berdasi, tapi milik mereka yang mau berusaha,” tegasnya.
Kisah “Anak Singkong” ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, doa, dan keikhlasan dapat mengubah nasib seseorang. Seperti pesan Bambang Robbani,
“Sukses itu hanya bisa diraih oleh orang yang mau berusaha, bukan hanya oleh mereka yang berpendidikan tinggi.”
Editor : Indra Siregar