48 Kelompok Tani dan 2.040 Petani Terlibat dalam Program Petani Mitra Adhyaksa Kejari Pringsewu

Paroha
Pemberdayaan dari akar rumput: 48 kelompok tani dan ratusan UMKM bergabung dalam Program Mitra Adhyaksa di Pringsewu,Foto:iNewsPringsewu.id/ist

PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id– Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo, S.H., LL.M., meresmikan Program Petani Mitra Adhyaksa (PMA) dan UMKM Mitra Adhyaksa (UmA) yang digagas Kejaksaan Negeri (Kejari) Pringsewu. Peluncuran yang dipusatkan di lahan pertanian jagung seluas 5 hektare di Pekon Enggal Rejo, Kecamatan Adiluwih, menjadi langkah strategis Kejaksaan dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.

Seremoni peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Kajati Lampung, disaksikan Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas, jajaran Forkopimda, unsur pemerintah daerah, PT Pupuk Indonesia, BULOG, PLN, perbankan, kelompok tani, pelaku UMKM, dan tamu undangan.

Dukung Asta Cita Presiden

Dalam sambutannya, Danang Suryo Wibowo menegaskan bahwa PMA merupakan wujud nyata dukungan Kejaksaan terhadap Asta Cita Presiden RI, khususnya misi memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui Asta Karya—delapan program kerja PMA—Kejaksaan berperan aktif meningkatkan produktivitas pangan sekaligus kesejahteraan petani.

“Langkah kecil yang kita mulai di Pringsewu ini, Insya Allah akan menjadi langkah besar bagi Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian ekonomi rakyat,” ujar Danang.

Libatkan 48 Kelompok Tani dan 2.040 Petani

Kepala Kejari Pringsewu, Evi Hasibuan, S.H., M.H., memaparkan bahwa PMA telah berjalan di Kecamatan Adiluwih dan Pagelaran dengan melibatkan 48 kelompok tani, 2.040 petani, dan total pengelolaan lahan 1.106 hektare (1.080,75 ha jagung dan 25,25 ha persawahan).

Program ini diawali dengan pilot project penanaman jagung musim kemarau seluas 5 hektare menggunakan sistem irigasi tetes di lahan Kelompok Tani Sumber Sari yang diketuai Mursiam, dengan dukungan bibit dan pupuk senilai Rp12 juta dari Bank Lampung Cabang Pringsewu.

Jika berhasil, model ini akan direplikasi pada lahan kering ±2.500 hektare di Adiluwih, meningkatkan intensitas tanam dari dua kali menjadi tiga kali setahun, sekaligus mendorong kenaikan produksi jagung daerah.

Antisipasi Tantangan Hama

Meski prospektif, Evi mengungkapkan bahwa potensi serangan hama di musim kemarau menjadi tantangan yang diantisipasi. Solusinya adalah penyediaan pestisida dan pendampingan teknis dari Dinas Pertanian.

Editor : Indra Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network