Hardi menjelaskan, langkah pengurukan jalan penghubung Kota Agung Timur menuju Limau tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya mendukung Polres Tanggamus yang telah mengupayakan pasir batu (Sirtu) yang diberikan oleh pengusaha tambak Emersia Limau.
"Hasil koordinasi kami dengan Kasat Polairud, bahwa bahan telah ada. Namun kendala meratakan material tersebut. Sehingga FWK-KT bergerak untuk membantu demi kemanusiaan," jelasnya.
Jalan berlubang dan penuh genangan air di Kota Agung Timur menuju Limau.FOTO ISTIMEWA
Atas hal itu juga, Hardi berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tanggamus maupun pengusaha pengguna jalan Limau untuk dapat bersinergi memberikan dukungan operasional sehingga pengerjaan urukan jalan berlubang dapat segera terealisasi sebelum Idul Fitri.
"Mengingat Idul Fitri sebentar lagi dan wilayah tersebut merupakan jalan padat. Harapan kami dapat segera teralisasi," tandasnya.
Untuk diketahui, Kasat Polairud Polres Tanggamus menginisiasi koordinasi terkait pengurukan jalan berlubang menggunakan material pasir batu (Sirtu) yang diberikan oleh pengusaha tambak udang dan Apdesi Kecamatan Limau.
Pasalnya, terdapat 9 titik jalan yang rusak parah dan lubang menganga, bahkan menyebabkan kendaraan kecil nyangkut dan jika kurang berhati-hatinya pengendara sepeda motor banyak yang jatuh pada posisi jalan yang rusak tersebut.
Menurut Kasatpolairud Polres Tanggamus, Iptu Zulkarnain, material pasir batu telah diturunkan atas bantuan para pemilik Dumptruck yang melintas dan dikirimkan secara bertahap serta langsung dikerjakan pengurukan jalan, namun karena banyaknya lokasi sehingga ia merasa kewalahan dan berharap dukungan sejumlah pihak.
Editor : Hardi Suprapto