TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id, -Ardiansyah bocah 7 tahun warga Dusun Suka Makmur Pekon Pekondoh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus butuh perhatian serius pemerintah.
Pasalnya, paska mengalami gagal ginjal kronis atau Chronic Renalfailure Unspecified, tubuhnya semakin kurus kering hingga hanya tinggal tulang yang terbungkus kulit.
Mirisnya, ditengah kondisi itu,kedua orang tua Ardiansyah merupakan keluarga miskin yang berprofesi sebagai buruh petani serabutan.
Kondisi itu diperparah ketika sang bunda, tak lagi bekerja karena fokus mengurus sang buah hati kesayangannya, sehingga saat ini hanya mengandalkan sang ayah dalam mengais rezeki untuk kebutuhan keluarga.
Mereka, tak dapat berbuat banyak, sebab uang mereka selama ini telah ludes biaya keluar masuk rumah sakit untuk penyembuhan gagal ginjal yang diderita putra kesayangan, bahkan kadang harus berhutang.
Demi cintanya kepada sang buah hati, Aminah selaku sang bunda bahkan telah siap mendonorkan ginjalnya, namun sayang lagi-lagi kendala dana sebab transplantasi ginjal berbiaya mahal.
Aminah menjelaskan sejak putra kesayangannya mengidap penyakit yang diagnosa Chronic Renalfailure Unspecified oleh pihak RS Mitra Husada Pringsewu dia dan sang suami terus berusaha melakukan perobatan.
"Untuk biaya pengobatan di RS Mitra Husada, memang ditanggung pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Namun biaya perjalnaan dan lain-lain tetap harus dicari. Sementara kondisi kami seperti ini," kata Aminah ditemui awak media Forum Wartawan Kompeten Kabupaten Tanggamus (FWK-KT) di kediamannnya, Sabtu 5 Agustus 2023.
Aminah menyebut, untuk biaya transportasi dan kebutuhan lain dalam membawa Ardiansyah berobat dan terapi ke RS Mitra Husada cukup banyak.
"Kalau biaya untuk seminggu berobat ke RS Mitra Husada itu saya harus mengeluarkan Rp500 ribu," ujarnya.
Aminah menegaskan, dirinya bersedia melakukan transplantasi ginjal untuk putranya, namun biaya transplantasi ginjal cukup besar hingga menelan ratusan juta rupiah.
"Kami juga disarankan untuk menjalani terapi. Kalau jalan satu-satunya transplantasi ginjal saya sudah siap untuk menjadi pendonor untuk anak saya, tapi kendalanya biayanya sangat besar sekali. Sementara saya sekarang sudah enggak kerja lagi," lirihnya.
Disinggung apakah ia bersedia jika adanya bantuan donatur maupun pemerintah, Aminah mengaku tak akan menolak sebab dirinya memang sangat membutuhkannya.
"Jika memang ada dermawan yang bersedia membantu saya dan keluarga demi kesembuhan putra saya, saya sangat berterima kasih. Karna memang saya sangat membutuhkan," tutupnya.
Ditempat sama, Rudi selaku ayah Ardiandyah juga mengatakan hal sama dan tidak akan menolak jika ada bantuan dari manapun.
"Jika memang ada bantuan, dengan kedua belah tangan, kami akan menerimanya baik dari dinas terkait maupun para dermawan yang peduli terhadap anak kami," ucapnya.
Editor : Hardi Suprapto