SUKOHARJO,iNewsPringsewu.id-Syukuran hasil bumi yang diadakan oleh Tino Yulianti, kordinator KWT di lapangan Pekon Sukoyoso, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, menjadi momentum bersatunya KWT dalam mengapresiasi hasil bumi mereka.
Gunungan hasil bumi menjadi simbol keberagaman panen yang dihasilkan oleh para petani wanita.
Tino Yulianti, dalam sambutannya, menyoroti bagaimana partisipasi petani wanita menjadi kunci kesuksesan dalam mensyukuri hasil bumi. Ia menyatakan komitmennya untuk terus mendukung peran perempuan di bidang pertanian.
Jaleswari Deputi Inklusi Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud memberikan penekanan bahwa dalam pesta demokrasi ini, tidak boleh ada kelompok yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas, petani, dan nelayan. Sementara Ibu Siti Atikoh Ganjar Pranowo menekankan kekuatan wanita dalam mendukung proses demokrasi.
Namun, tidak semua cerita dalam rembug ini cerah. Keluhan petani wanita, seperti yang disampaikan oleh Yanti dari perwakilan Sukoharjo 1, menyoroti masalah kenaikan harga sembako, terutama beras, selama musim kemarau kemarin.
Bertanya kepada Ibu Siti Atiqoh yang merupakan Istri Ganjar Pranowo dengan kartu sakti yang digagas pak Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD menjadi solusi bagi para petani dalam upaya bansos Hinga kebutuhan lainnya.
Yanti menyoroti pentingnya agar bantuan tepat sasaran sebagian orang yang terdaftar dalam DTKS. Ia merasa bahwa seluruh komunitas petani wanita harus mendapatkan manfaat dari program bantuan.
Meski bantuan dari Jokowi diakui sebagai besar, pertanyaan muncul: Bagaimana pihak presiden memastikan bantuan tersebut merata dan dapat diakses oleh seluruh petani wanita yang membutuhkan.
Editor : Indra Siregar