PRINGSEWU,iNewsPringsewu.id– Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik menjadikannya rawan terhadap berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir. Oleh karena itu, pemahaman tentang mitigasi bencana sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana, Relawan Rumah Zakat berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pringsewu menggelar Sosialisasi Kebencanaan dan Simulasi Pemadam Kebakaran pada Rabu (29/1/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, dengan diikuti sekitar 120 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditempatkan di berbagai pekon di Kecamatan Ambarawa.
Acara dibuka oleh Camat Ambarawa, Eko Purwanto, didampingi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Pekon Ambarawa Al Huda, serta Agus Purnomo, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Pringsewu yang juga Relawan Rumah Zakat.
Dalam sesi pemaparan, Agus Purnomo menekankan pentingnya mitigasi bencana dalam mengurangi risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat.
"Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, mulai dari pencegahan hingga penanganan pasca bencana. Kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana sangat penting untuk diketahui serta dipraktikkan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Agus Purnomo.
Selain materi manajemen bencana, tim dari Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pringsewu juga memberikan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta teknik penanganan kebakaran dengan peralatan konvensional. Para mahasiswa diberi kesempatan untuk mencoba langsung cara memadamkan api dengan metode yang benar.
Salah satu peserta, Nidaul Jannah, mahasiswa KKN di Pekon Ambarawa Timur, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari kegiatan ini.
"Saya sangat senang mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru terkait kebencanaan serta kesempatan langsung untuk memadamkan api menggunakan APAR dan alat tradisional," ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa UMPRI dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di masyarakat, khususnya di wilayah rawan bencana seperti Pringsewu.
Editor : Indra Siregar