Viral Video Kekerasan Anak di Pringsewu, Polisi Ungkap Dipicu Masalah Asmara

Hardi Suprapto
Viral di media sosial, polisi melakukan klarifikasi dan penanganan kasus kekerasan anak di Pringsewu yang dipicu persoalan asmara.Foto:iNewsPringsewu.id/Dok Polsek Pardasuka

Dalam proses mediasi, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Namun, surat pernyataan damai belum dibuat karena masih menunggu hasil pemeriksaan medis terhadap kondisi korban pascakejadian.

Dari hasil pendalaman sementara, polisi menduga peristiwa ini dipicu oleh persoalan asmara. MS diduga tidak terima diputuskan oleh pacarnya dan menuduh FKI memiliki hubungan khusus dengan mantan pacarnya tersebut.

“Padahal berdasarkan keterangan yang kami peroleh, korban tidak memiliki hubungan apa pun dan hanya merupakan sepupu dari mantan pacar MS,” ungkap Bastari.

Sebelum kejadian, MS diduga menghubungi korban melalui pesan singkat dan mengajaknya bertemu. Meski tidak saling mengenal sebelumnya, FKI datang ke lokasi bersama seorang rekannya. Namun, setibanya di lokasi, korban justru mengalami penganiayaan yang kemudian direkam dan menyebar luas di media sosial.

Kapolsek Pardasuka mengimbau para remaja agar tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, terlebih di tengah pengaruh media sosial yang kerap memicu emosi sesaat.

Ia menegaskan, setiap permasalahan, termasuk persoalan pergaulan dan asmara, harus diselesaikan dengan cara yang bijak melalui komunikasi. Meski pelaku masih di bawah umur, tindakan kekerasan tetap memiliki konsekuensi hukum dan dapat berdampak panjang bagi masa depan pelaku maupun korban.

“Anak-anak harus belajar mengendalikan emosi dan tidak mudah terprovokasi. Kekerasan bukan solusi, justru merugikan diri sendiri dan orang lain,” tegasnya.

Selain itu, Iptu Bastari juga mengingatkan peran penting orang tua dalam mengawasi pergaulan anak, baik di lingkungan sekitar maupun di ruang digital. Keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak dinilai menjadi kunci utama dalam mencegah konflik dan perilaku menyimpang.

“Luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak, awasi penggunaan media sosial, dan tanamkan nilai saling menghormati sejak dini,” pesannya.

Pihak kepolisian berharap dengan keterlibatan keluarga, sekolah, dan masyarakat, kasus kekerasan antar remaja dapat dicegah, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, sehat, dan bermartabat.

Editor : Indra Siregar

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network