Modus Pasang Susuk "Pembuka Aura" Seorang Guru Ngaji Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Santrinya

"Pada saat rembuk, WL angkat bicara dan merasa tidak terima sebab sejak kecil ia tidak pernah dipegang pria. Namun diperlakukan oleh guru ngajinya. WU tidak bisa memaafkan karena ini adalah harga dirinya. Tetapi saat itu RO selaku ayah tiri WU dan KS juga selaku salah satu orang tua diduga korban meminta permasalahan tidak diperpanjang. Sehingga WU cuma bisa dia saat rembuk tersebut," jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa dalam rembuk dusun tersebut bahwa RM mengakui telah melakukan perbuatan tersebut kepada WU dan korban lainnya serta ia meminta maaf kepada para orang tua korban.
"Para orang tua diduga korban memafkan RM namun meminta RM agar tidak mengulangi perbuatannya dan rembuk ditutup makan bersama," imbuhnya.
Atas peristiwa tersebut, masyarakat berharap aparat penegak hukum dapat melakukan penyelidikan informasi tersebut sebab prilaku tersebut tidak bisa diselesaikan hanya secara minta maaf.
Editor : Hardi Suprapto