TANGGAMUS,iNewsPringsewu.id- Musim buah di kabupaten Tanggamus merupakan anugerah bagi petani kebun dan ojek trail,Musim duku dan durian di Pekon Sampang Turus umum nya berada di kebun warga daerah lereng pegunungan yang terjal.
Untuk mengeluarkan hasil panen harus menggunakan tenaga ojek profesional dari daerah setempat.
Untuk mengangkut durian maupun duku, ojek setempat umumnya menggunakan motor bebek jenis Revo absolute yang di modifikasi sesuai dengan medan.
Dalam mengeluarkan duku atau durian , mereka mempunyai kelompok minimal 5 ojek guna saling membantu di perjalanan yang terjal dan berlumpur.
Dalam sehari mereka hanya dapat mengeluarkan buah dua kali, hal tersebut di sebabkan jarak tempuh yang jauh dan kondisi jalan sempit, licin terjal dan berlumpur.
Chuink salah satu ojek profesional dari Sampang Turus kepada iNewsPringsewu.id mengatakan, bersama ojek lainnya mereka sudah sebulan ngojek durian dan duku.
Setiap harinya dia bisa mengangkat durian 300 biji atau duku 400 kilogram, itupun jika hari tidak turun hujan.
Kendala jalan yang berlubang , dan licin mengharuskan mereka di ban depan belakang pada motor.
"Sudah sebulan kita ngojek duren, dan sekarang duku.sekali angkut kita bawa bawa 150 butir duren , kalau duku bisa 200 kilogram."ungkapnya, Minggu (25/9/2022).
Sambungnya, yang paling susah habis hujan, jalan licin, becek dan berlumpur.Untuk bisa jalan kita harus pasang rantai di ban depan dan belakang agar tidak tergelincir.
Jatuh bangun dari motor sudah sering terjadi, Alhamdulillah masih selamat.
Dengan jarak tempuh yang cukup jauh ke tempat pengepul, sedikitnya dia harus mengeluarkan kocek untuk BBM tidak kurang dari 60 ribu dalam sehari.
Jika di bandingkan pendapatan upah dalam sehari cukup lumayan , dia bisa mendapatkan upah 400 ribu dalam sehari
"Dalam sehari kita butuh modal buat bensin 60 ribu, dan dalam sehari kita bisa dapat 400 ribu kadang lebih. Tapi hasil tersebut tidak sebanding dengan medan yang cukup bahaya, di tambah kalau ada kerusakan motor bisa penghasilan dua hari habis buat servis motor."imbuhnya.
Melihat perjalanan mereka, masyarakat di kota saat membeli atau makan buah tidak akan pernah tahu proses transportasi buah-buahan musim tahunan yang berasal dari daerah pedalaman atau pegunungan.
Editor : Indra Siregar
Artikel Terkait