Musim Ikan Layur,Nelayan Tanggamus Ramai Melaut

Seorang tengkulak dari Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo, Dela kepada iNews Pringsewu.id menuturkan, dalam sehari di pinggiran pantai Somil areal TPI, dia dapat menampung ikan layur dari nelayan hingga 600 kilogram sampai 1 ton.
"Dalam sehari saya dapat menampung ikan layur hasil pancingan yang super kisaran 200 hingga 300 kilogram dan ikan layur hasil tangkapan jaring di atas 500 kilogram, tuturnya, Rabu 7 Maret 2024 di Somil.
"Ikan layur hasil pancingan lebih mahal dibandingkan hasil jaringan, karena dari kwalitaa lebih segar dan ukuran juga lebih besar," terangnya.
"Setiap hari bukan saya saja yang nunggu nelayan minggir dari laut di Pantai Somil ini , banyak tengkulak lain yang juga menampung ikan dari nelayan untuk dijual kelokalan, kalau punya saya , saya setor kebos untuk diekspor,"jelasnya.
Nelayan pancing umumnya mengejar ikan layur pada malam hari dengan menggunakan penerangan lampu genset untuk menarik gerombolan ikan layur berkumpul di bawah lampu, sehingga nelayan dengan mudah menangkap dengan menggunakan kail yang di beri umpan .
Untuk nelayan jaring , mereka terjun kelaut pada malam dan juga siang hari.Dimalam hari mereka menabur jaring jenis rampus di tengah laut Teluk Semaka, pagi hingga sore hari nelayan menebar jaring di laut dekat muara Way Semaka. Karena ikan layur disiang hari akan berkumpul bawah di air keruh dari aliran sungai Way Semaka.
Editor : Hardi Suprapto