Inovasi IoT dari ITB Dukung Produksi Madu Trigona Apicalis di Pesisir Barat

agus
Dr. Saladin Uttunggadewa, Ketua Tim PPMS – ITB, sedang menjelaskan sistem IoT dan manfaatnya untuk para peternak Foto:iNewsPringsewu.id/ist

PESISIRBARAT,iNewsPringsewu.id– Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui tim dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (PPMS – ITB) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian masyarakat pada tahun 2025. Kali ini, mereka membawa inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) guna mendukung optimalisasi budidaya lebah Trigona Apicalis di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Inovasi ini diterapkan langsung di Kelompok Tani Hutan (KTH) Trigona Apicalis di Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat. Lebah Trigona Apicalis dikenal sebagai spesies lebah tanpa sengat yang endemik Asia Tenggara. Madu yang dihasilkan sangat bernilai karena mengandung antioksidan tinggi, bersifat antibakteri, serta memiliki potensi besar sebagai suplemen kesehatan.

Sebelumnya, tim PPMS – ITB telah memperkenalkan aplikasi Tracebee untuk pencatatan produksi serta alat Tracebee Purifier untuk pengolahan madu pascapanen di sejumlah wilayah di Lampung. Tahun ini, mereka melangkah lebih maju dengan mengembangkan sistem pemantauan cuaca berbasis IoT. Sistem ini mencatat suhu, kelembaban, tekanan udara, serta kondisi vegetasi di sekitar area peternakan lebah.

Salah satu permasalahan yang kerap dihadapi peternak lebah adalah proses kristalisasi madu—yakni perubahan fisik madu dari cair menjadi padat. Tim ITB ingin memahami apakah proses ini memengaruhi kualitas madu atau justru memperkaya nutrisinya. Dengan bantuan tim dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA), data cuaca akan dikaitkan dengan hasil uji laboratorium madu untuk membangun model matematika prediktif.

“Melalui pendekatan ini, peternak akan memperoleh panduan ilmiah terkait waktu panen terbaik dan teknik penanganan madu yang optimal,” ungkap salah satu peneliti PPMS – ITB di sela kegiatan.

Program ini juga mendapat dukungan dari para peternak lebah di KTH Lantana, Pekon Dadi Mulyo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, serta Koperasi Omah Tawon Mataram di Pekon Mataram, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.

Dengan adopsi teknologi tepat guna ini, madu Trigona Apicalis diharapkan semakin dikenal luas, bernilai ekonomi lebih tinggi, dan menjadi komoditas unggulan yang membanggakan Provinsi Lampung di tingkat nasional maupun internasional.

Editor : Indra Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network