Pariwisata berbasis sejarah dan budaya lebih memfokuskan pada pengalaman baru dari tempat dan kegiatan yang mempresentasikan cerita-cerita masa lalu dan kekinian.
Berbagai festival ritual, museum, teater dan fasilitas budaya, serta situs-situs bersejarah merupakan elemen wisata warisan budaya (cultural heritage tourism) yang menjadi tujuan yang dicari oleh wisatawan global saat ini.
Wisata sejarah dan budaya bukanlah ekspresi romantisme masa lalu, namun lebih kepada upaya menyajikan nilai penting atau “signifikansi budaya” kepada masyarakat setempat dan wisatawan yang datang berkunjung secara terencana.
Tujuan wisata sejarah dan budaya adalah memanfaatkan aset-aset sejarah dan warisan budaya untuk kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan tanpa meninggalkan fakta-fakta sejarah yang dimiliki. Keberadaan potensi pariwisata yang unik dan menarik di suatu daerah dapat dimanfaatkan melalui pengembangan pariwisata yang baik.
Sunaryo (2013:26) menjelaskan bahwa, pariwisata budaya adalah jenis obyek daya tarik wisata yang berbasis pada hasil karya cipta manusia baik yang berupa peninggalan budaya maupun nilai budaya yang masih hidup sampai sekarang.
Pariwisata sejarah dan budaya ini perlu dikembangkan dengan tujuan untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan agar tidak hilang seiring dengan perkembangan zaman.
Maryani dan Logayah (2014) berpendapat, adapun produk wisata budaya yang terdiri dari atraksi dan benda peninggalan seperti; arkeologi, sejarah, dan situs budaya, pola kebudayaan yang memiliki ciri khas, seni dan kerajinan tangan, kegiatan ekonomi yang menjadi daya tarik wisatawan, daerah perkotaan yang menarik, festival budaya serta museum dan fasilitas pendukung lainnya.
Kabupaten Pringsewu merupakan satu dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan luas wilayah 625 Km2 dan memiliki semboyan “Jejama Secancanan” yang berarti bersama-sama bergan dengan tangan untuk membangun Kabupaten Pringsewu.
Kabupaten Pringsewu memiliki potensi untuk mengembangkan wisata sejarah dan budaya dengan ditunjang adanya bangunan rumah adat lampung, pesisir, rumah adat lampung sai batin. Juga, potemsi sejarah dan religi seperti Jembatan Talang Belanda, Pure Giri Sutra Mandala, Goa Maria, Makam K.H GHOLIB, Kampung Tiyuh Tuha, Bukit Silitonga dan lain sebagainya.
Editor : Indra Siregar
Artikel Terkait